Saturday 3 June 2017

STANDAR AUDIT & AKUNTANSI INTERNASIONAL

Upaya harmonissasi akuntasi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya komite standar Akuntansi Internasional (IASC didirikan pada tahun 1973. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembanganya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berhaga, serta meningkatnya pencatuman saham oleh banyak perusahaan.

Standar yang terhamonisai bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan oembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB, kovergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secra perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan.Oleh karenanya, pemahaman yang medasar harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat.

Konvergensi akuntansi mencakup konvergensi standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), penyajian terkait penawaran serta berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaan go Public, dan standar audit.

SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

Manfaat Konvergensi Internasional

            Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat,, mengatakan hal dibawah ini pada September 2004 :
       
          Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan akuntansi yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada pembaca laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula dengan perasaan yang samaoleh pembaca di Perancis, Jepang, Amerika Serikat, atau Negara lainnya. Begitu pun juga, persyaratan dan prosedurr audit yang paling efektif kemungkinan besar sama antara di Amerika, Kanada, Cina atau Jerman.Pengungkapan yang relevan bagi investor di Italia, Yunani, atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan yang sama bergunanya bagi investor di Amerika Serikat, dan di Negara laiinya. dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia.



Kritik terhadap Standar Internasional

              Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-komite Standar Akuntansi Internasional dibentuk). Sebagian orang mengatakan bahwa standar akuntansi internasional terlalu sederhana untuk memecahkan maslaah yang rumit. Para kritikus bersikerasbahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntans. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasu perbedaan-perbedaan latar belakng, tradisi dan lingkunga ekonomi setiap Negara.

          Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firmas-firma akuntansi internasional luaslah yang mampu memenuhi tuntutannya. Munculnya pula ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’.

          Terkahir, Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

            Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.

            Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Dengan adanya rekonsiliasi, firma-firma asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara critical accounting measure –Pengukuran akuntansi kritis yang berlaku di negaranya dan di Negara dimana laporan keuangan tersebut diajukan. Rekonsiliasi lebih sedikit memakan biaya daripada harus mempersiapakan satu perangkat penuh laporan keuangan dibawah prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda.

Evaluasi

          Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Jumlah Negara yang menggunakan IFRS bertambah dan kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit di nilai mengesankan.

          Hal terakhir, perbedaan-perbedaan di setiap Negara mengenai faktor pokok yang menyebabkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan, dan audit makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar barang di seluruh dunia.


IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI

          Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menetukan standar akuntansi internasioanl dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :


  1. International Accounting Standards Board (IASB)
  2. Commision of the European Union (EU)
  3. Internasional Organization of Securities Commisions (IOSCO)
  4. Inernational Federation of Accountants (IFAC)
  5. United Nation Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting And Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
  6. Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group).

International Accounting Standards Board (IASB)

International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
  1. Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
  2. Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
  3. Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
  4. Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO

            IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB Baru

IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
  • Dewan Pengawas, IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
  • Badan Pengurus IASB, Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam dalam berbisnis.
  • Dewan Penasihat Standar, Dewan Penasihat Standar yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
  • International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.

IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB

IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.


Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS

Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SEC menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
  • Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
  • Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
  • Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.

Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.

UNI EROPA

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
  • Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
  • Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
  • Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.

Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.

Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan

Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu haruslah penuh.

Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanaan Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman. 

Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih serta independen.

Sudahkah Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?

Pedoman keempat dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.

Namun keberhasilan usaha penyelarasan Uni Eropa menjadi perdebatan.Sebagai contoh, negara – negara anggota umumnya tidak mengesampingkan peraturan akuntansi yang ada di negara mereka saat mengadopsi pedoman Uni Eropa. Hal yang terjadi adalah, negara – negara tersebut menyesuaikan peraturan baru terhadap peraturan  mereka yang telah ada. Masalah lainnya adalah sejumlah mana negara – negara anggota mematuhi pedoman yang ada.

Pendekatan Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa

            Tahun 1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan penyalarasan akuntansi. Pendekatan ini bernama stategi akuntansi yang baru. Komisi ini mengumumkan bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan – perusahaan yang mencari pencatatan bursa di Amerika Serikat dan pasar dunia lainnya kana bias tetap berada dalam kerangka kerja akuntansi Uni Eropa. Komisi eropa pun menekankan bahwa Uni Eropa perlu memperkuat komitmennya pada proses penyusunan standar internasional yang menawarkan solusi yang paling efiseien dan cepat bagi perusahaann – perusahaan beroperasi dalam skala internasional.

            Ditahun 2000, Komisi eropa mengadopsi stategi pelaporan keuangan yang baru. Landasan dari strategi ini adalah peraturan – peraturan yang sudah ada bahwa semua perusahaan Uni Eropa yang terdapat dalam pasar yang sudah diatur, termasuk bank, perusahaan asuransi, dan UKM, harus menyusun akun rekonsiliasi berdasarkan IFRS. UKM yang tidak terdatra dan tidak dilindungi, tetpi perusahaan – perusahaan itu dapat megadopsi IFRS dengan sukarela, terutama jika sedang mencari modal internasional.Parlemen eropa mengesahkan proposal ini, dan Dewan Uni Eropa mengadopsi perundang – undang penting tahun 2002.

            Peraturan ini mempengaruhi 7000 perusahaan Uni Eropa yang tedafatr (disbanding dengan hamper 3000 perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dan menggunakan IFRS pada tahun 2001). Peraturan ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan lintas – batas dalam jasa keuangan guna menciptakan pasar yang digabkan secraa penuh, dengan membantu membuat informasi keuangan lebih transparan dan sebanding.

            Agar menjadi terikat secara hukum, IFRS harus diadopsi oleh Komisi Eropa. Hla yang termasuk ke dalam peraturan di atas adalah mekanisme pengesahan dua tingkat yang didirikannya Komite Regulasi  Akuntansi (ARC), badan pengurus Uni Eropa yang diwakili oleh negara anggota. Pada mulanya, IFRS diberikan tinjauan dan opini teknis oleh Kelompok Penasihat Pelaporan Keuangan Eropa (EFRAG), organisasi sektor usaha yang terdiri atas auditor, penyusun, perumus standar nasional, dan lainnya.

International Federatioan Of Accountants (IFAC)

Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti. Audit eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini, mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat :
  • Alasan utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
  • Tanggung jawab auditor beragam diseluruh kota
  • Orang yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
  • Negara-negara sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat control akan profesi audit
  • Auditor menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan hukum

Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah :
  • International Accounting Education Standards Board
  • International Auditing and Assurance Standards Board
  • International Ethics Standards Board for Accountants
  • nternational Public Sector Accounting Standards Board


Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :
  • Panel Penasihat Pemenuhan
  • Komite Negara Berkembang
  • Komite Pencalonan
  • Komite Akuntan Profesional dalam bisnis
  • Komite Usaha Kecil Menengah
  • Komite Auditor Transnegara

Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di bawah ini :
  • Pengenlan Kerja
  • Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
  • Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
  • Bukti Audit
  • Penggunaan Kerja Lainnya
  • Area Khusus

IFAC memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti ISA.



KELOMPOK KERJA PARA AHLI ANTARPEMERINTAHAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM INTERNATIONAL STANDARDS OF ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)

ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR membahasa dan menerbitkan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB.

ISAR merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini difokuskan terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah, Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR Update diterbitkan dua kali dalam setahun.



ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)

            OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prosepek di pasar keuangan nasinal dan internasional dalam wilayah OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan peraturan pasar sekuritas sering kali dipublikasikan baik sebagai publikasi OECD atau sebagai fitur istimewa dalam Tren Pasar Keuangan. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta.





SUMBER :

Saturday 15 April 2017

TRANSLASI MATA UANG ASING

Suatu  mata  uang  asing  dapat  berdeniominasi  dalam  satu  mata  uang,  tetapi  diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain. Mata  uang  fungsional  sebuah  perusahaan  diartikan  sebagai  mata uang  lingkungan ekonomi yang utama di mana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas.

  • Perspektif Transaksi Tunggal

  
Berdasarkan perspektif tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik yang sudah diseleaikan  maupun  yg belum  diselesaikan)  diperlakukan  sebagai  penyesuaian  terhadap  akun akun   transaksi   yang   awal   berdasarkan   premis   bahwa   suatu   transaksi   dan   penyelesaiannya merupakan suatu peristiwa tunggal.

  • Perspektif Dua Transaksi

               
Berdasarkan   perspektif   dua   transaksi,   penagihan   piutang   dalam   krona    dianggap  sebagai peristiwa  terpisah  dari  penjualan  yang  menyebabkan  timbulnya   piutang    tersebut. Dengan    maksud    mencapai    keseragaman,    FASB    No.    52     mengharuskan  penggunaan  metode  dua  transaksi  untuk  mencatat  transaksi  dalam  mata  uang  asing.  Keuntungan  dan  kerugian  dari  transaksi  yang  sudah  selesai  dan   belum   diselesaikan   dimasukkan   dalam   penentuan   laba.   Pengecualain   utama   terhadap  ketentuan  ini  terjadi  apabila  (1)  penyesuaian  nilai  tukar  berkaitan  dengan  transaksi  antar  perusahaan  jangka  panjang  tertentu  dan  (2)  transaksi  tersebut  dimaksudkan  dan  berfungsi  efektif  sebagai  lindung  nilai  atas  investasi  (yaitu  lindung nilai  terhadap  posisi  aktiva/kewajban  bersih  operasi  luar  negeri)  dan  komitmen  mata   uang asing.

Metode  translasi  dapat  diklasifikasikan  menjadi  dua  jenis:  metode  yang  menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing  ke  dalam  nilai  ekuivalen  dalam  mata  uang  domestik  dan  metode  yang  menggunakan berbagai macam kurs.

  • Metode Kurs Berganda

Metode  ini  menggabungkan  kurs  nilai  tukar  historis  dan  kurs  nlai  tukar  kini dalam proses translasi.

  • Metode Kini – Nonkini

Dalam  metode  ini,  aktiva  dan  kewajiban  lancar  anak  perusahaan  luar  negeri  ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini.  Aktiva  dan  kewajiban  tidak  lancar  ditranslasikan  berdasarkan  kurs  historis.Pos-pos  laporan  laba  rugi  (kecuali  beban  depresiasi  dan  amortisasi)  ditranslasikan  sebesar  kurs  rata-rata  yang  berlaku  dalam  setipa  bulan  operasi  atau  berdasarkan  rata-rata  tertimbang  selama  keseluruhan  periode  pelaporan.  Beban  depresiasi  dan  amortisasi  ditranslasikan  sebesar  kurs  historis  yang  tercatat  saat  aktiva  tersebut  diperoleh.

  • Metode Moneter – Nonmoneter

 
 Metode  ini  juga  menggunakan  skema  klasifikasi  neraca  untuk  menentukan  kurs  translasi  yang  tepat.  Aktiva  dan  kewajiban  moneter  ditranslasikan  berdasarkan  kurs kini.Pos-pos nonmoneter aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan nvestor   ditranslasikan   menggunakan   kurs   historis.   Pos-pos   laporan   laba   rugi   ditranslasikan  dengan  menggunakan  prosedur  yang  sama  dengan  yang  dijelaskan  untuk konsep kini-nonkini. Dalam  metode  ini  melihat  bahwa  aktiva  dan  kewajiban  menghadapi  risiko  mata  uang  asing karena  pos-pos  moneter  akan  diselesaikan  dengan  menggunakan  uang tunai, penggunaan kurs kini untuk mentraslasikan pos-pos ini menghasilkan nilai ekuivalen  dalam  mata  uang  domestik  yang  mencerminkan  nilai  realisasinya  atau  penyelesaiannya.  Metode  ini  juga  bergantung  pada  klasifikasi  skema  neraca  untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.

  • Metode Temporal

     Dengan metode ini, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran ataupenyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yangdiukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Pos-pos moneter seprti kas, piutang dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos Pendekatan-pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan, dengan pendekatan hibrid yang terletak diantara keduanya.

  • Penangguhan

    Perubahan  nilai  ekuivalen  mata  uang  domestik  dari  aktiva  bersih  anak  perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas asing. Beberapa pihak berpendapat bahwa penangguhan keuntungan atau kerugian translasi   menutupi   perilaku   perubahan   kurs   nilai   tukar;   yaitu   perubahan   kurs   merupakan fakta historis dan para pengguna laporan keuangan terlayani dengan baik jika pengaruh  fluktuasi  kurs  nilai  tukar  diperhitungkan  pada  periode  saat  terjadinya. Sesuai  dengan  FAS  No.  8  (par.  199),  “Kurs  Nilai  tukar  berfluktuasi;  akuntansi harusnya tidak memberikan kesan bahwa kurs nilai tukar tetap stabil.”

  • Penangguhan dan Amortisasi


     Pendekatan  ini  dapat  dikritik  menurut  dasar  teori  dan  praktik.  Sebagi  contoh, teori  keuangan  menyatakan  bahwa  keputusan  anggaran  modal  atas  investasi  aktiva tetap  merupakan  hal  terpisah  dari  keputusan  mengenai  bagaimana  mendanainya. Menghubungkan  kedua  jenis  keputusan  tersebut  lebuh  terlihat  sebagai  alat  untuk melakukan  perataan  laba.  Menyesuaikan  beban  bunga  dapat  dicurai  pula.  Biaya peminjaman domestik tidak disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam suku bungan pasar atau nilai wajar utang.

  • Penangguhan Parsial

 Pendekatan ini tidak memiliki kriteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu keuntungan  translasi  direalisasi.  Juga,  sejumlah  pihak  mendukung  penangguhan  keuntungan  translasi  juga  tidak  dapat  menentukan  berapa  banyak  yang  harus  ditangguhkan.  Pada  masa  lau,  perusahaan  mengurangkan  keuntungan  periode berjalan  dengan  kerugian  pada  masa  lalu  dan  menangguhkan  selisihnya.  Hal  ini menunjukkan bahwa keuntungan dan kerugian translasi bukanlah pos-pos dalam satu periode   saja,   dan   sebaliknya   akan   “terhapuskan”   dalam   jangka   panjang.   Jika demikian, maka penangguhan akan menjadi suatu praktik yang dipertanyakan.


SUMBER : 

Sunday 26 March 2017

AKUNTANSI KOMPARATIF NEGARA ITALIA DAN BELANDA


            Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan negara tersebut. Di sini akan membahas akuntansi komparatif Negara Italia dengan Negara Belanda.

A. STANDAR AKUNTANSI NEGARA ITALIA

            Itali merupakan salah satu negara yang menjadi tempat  bersejarah dalam perkembangan akuntansi dunia. Walaupun Itali merupakan tempat asal akuntansi, namun perkembangan akuntansi itali saat ini  telah dipengaruhi oleh beberapa negara eropa maupun negara amerika. Standar akuntansi itali yang digunakan oleh setiap perusahaan disana adalah IFRS (Internastional Financial Report Standart) dan GAAP (General Accepted Accounting Principle).

            EU (european union) adalah lembaga yang didirikan untuk mencapai integrasi pasar keuangan. Sejak tahun 2002 sampai Uni Eropa mengatur seluruh perusahaan-perusahaan eropa termaksud pasar modal, bank dan perusahaan-perusahaan asuransi  untuk menggunakan IFRS, hal ini dilakukan agar pertukaran informasi antar negara di eropa lebih mudah dilaksanakan. Italia adalah anggota Uni Eropa, konsekuensinya Italia juga harus mengikuti apa yang diatur oleh Uni Eropa.

            Sedangkan GAAP (General Accepted Accounting Principle) diizinkan untuk  digunakan oleh perusahaan-perusahaan Itali, tapi hanya untuk sebatas ruang lingkup Itali. GAAP tidak bisa digunakan jika suatu perusahaan memiliki hubungan bisnis atau hubungan konsolidasi dengan perusahaan diluar Itali.

            Regulator domestik Itali dalam mengawasi penggunaan standar akuntansi di setiap laporan keuangan perusahaan , yaitu  :
  • Banca d’italia , merupakan  bank sentral Itali yang mengatur seluruh kegiatan ekonomi di Itali, selain itu juga menjadi bagian dari European System of Central Banks.
  • CONSOB (Commissione Nazioale per le Sociate e la Borsa) or Italian Securities and Exchange Commision adlah lembaga berwenang yang bertanggungjawab untuk mengatur peredaran saham di Itali. CONSOB juga memeriksa setiap laporan keuangan perusahaan yang akan masuk dalam pasar modal.


Menurut Banca d’Italia adapun struktur laporan keuangan yang harus dilaporkan oleh setiap perusahaan setiap tahun yaitu :
  • Laporan Rugi-laba, disertai dengan kerugian maupun keuntungan yang belum direalisasikan.
  • Neraca.
  • Laporan arus kas.
  • Laporan kebijakan akuntansi yang digunakan.
  • Informasi aktiva bersih perusahaan selama 3 tahun.


8 faktor yang mempengaruhi perkembangan internasional negara Italia, yaitu


1. Sumber pendanaan

Pemerintah itali sangat intensif dalam mendorong kegiatan investasi atau pendanaan dalam setiap bisnis legal yang ada di negaranya. Berbagai program pendanaan pun disusun untuk memperluas dan menguatkan perekonomian Itali. Ada 3 sumber pendanaan Itali yaitu berasal dari negara eropa lainnya, pemerintah, dan pihak lainnya. Usaha penyediaan dana selain dilakukan oleh Pemerintah Itali, tetapi usaha ini juga didorong oleh European Union atau Uni Eropa untuk meningkatkan dan  menguatkan perkembangan ekonomi, kompetisi dan mendukung usaha kecil dan medium di Itali.  Oleh karena itu Pemerintah Itali menawarkan beberapa program pendanaanuntuk membantu dan mendorong pengembangan usaha atau proyek, yaitu :

  • Contratto di Programma,  program pemerintah Itali dengan memberikan total pendanaan sebesar 40 juta euro. pendanaan ini hanya berlaku jika adanya kerjasama antar wilayah negara atau provinsi dalam membangun proyek yang besar.
  • Localisation Agreements, program Kementrian perencanaan ekonomi Italia (comitato interministeriale per la programmazione economica), dimana menawarkan pendanaan yang berasal dari luar negeri.
  • The National Programme for Research and Competitiveness, Program pendanaan dalam mendukung penelitian, inovasi, dan pengembangan bisnis khusus untuk daerah yang masih dalam pengembangan. Pendanaan ini diberikan langsung oleh Uni Eropa.


Tujuan dari kegiatan pendanaan yang diberlakukan oleh pemerintah Itali yaitu :
  • Memenuhi pinjaman usaha kecil, menengah, dan besar untuk meningkatkan modal kerja.
  • Menigkatkan industri Jasa, perdagangan, dan pariwisata
  • Memajukan dan menguatkan ekonomi sektor bisnis lokal


            Dengan adanya berbagai sumber pendanaan yang ditawarkan oleh pemerintah Itali, tentu sangat mempengaruhi proses pelaporan akuntansi yaitu setiap entitas yang terlibat dalam proses pendanaan, diwajibkan oleh pemerintah Itali untuk mempublikasikan laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdiri dari laporan direktur dan laporan auditor, hal ini dilakukan agar para pemberi dana bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi keuangan dan ekonomi usaha yang terkandung di dalam laporan keuangan


2. Sistem hukum

Italy merupakan negara yang menganut civil law. Civil Law merupakan sistem huku yang tertua dan paling berpengaruh di dunia yang berasal dari tradisi Roman-Germania. Ketika Itali telah mempunyai pemerintahan sendiri, Itali memutuskan untuk menggunakan hukum romawi atau civil law sebagai dasar dari hukum nasional. Civil law di Itali dibagi di dalam bidang hukum publik dan bidang hukum privat. Civil law sendiri mempengaruhi akuntansi di Itali, dimana seluruh bisnis di Itali harus menyesuaikan prosedur otorisasi, pencatatan akun-akun, maupun distribusi lpaoran keuangan harus berdasarkan Italian Civil law. beberapa contoh Italian civil code yang mengatur mengenai prosedur laporan kuangan yaitu :

a.      Italian civil code  No. 2423
“Annual financial statement shall include balance sheet, profit and loss account, notes to the financial statement.” menetapkan bahwa  komponen Laporan keuangan yang harus dilaporkan perusahaan yaitu Neraca, Laporan rugi dan laba, Catatan atas Laporan keuangan

b.      Italian civil Code No. 2428
“The annual director’s report, must provide information and a true and fair.”
menetapkan bahwa perusahaan harus menyediakan informasi yang terpercaya dan adil, oleh karena itu laporan keuangan harus diadit oleh pihak eksternal sebelum dipublikasi.

3. Perpajakan

Pemerintah Italia menurunkan pajak bagi mereka yang berpenghasilan rendah untuk memperbaiki kondisi perekonomian negara sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga dan permintaan domestik. Pengurangan pajak ini akan membantu sekitar 10 juta wajib pajak. Pemerintah akan mengurangi pajak sekitar EUR 80 per bulan, yang akan diterapkan mulai bulan Mei, bagi orang-orang berpenghasilan kurang darI EUR 26.000 per tahun. Selain itu Pemerintah juga akan mengurangi pajak bisnis tahun ini yang diperkirakan sekitar EUR 6.9 milyar untuk meringankan beban keuangan publik. Hal ini dilakukan pemerintah atas tekanan besar dari negara-negara Uni Eropa untuk membuat deficit anggaran sampai 3 persen dari PDB. Pemerintah Italia memperkirakan ekonomi akan tumbuh 0.8 persen tahun ini.


4. Ikatan politik dan ekonomi

Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an dan menyebar di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance) lainnya. Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi itali  di seluruh wilayah kekuasaannya, pendukung Jerman saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang setelah PD II. Banyak negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksa (seperti India) atau karena pilihan sendiri (seperti negara-negara Eropa Timur).


5. Inflasi

Inflasi merupakan gejala ekonomi yang tumbuh dan berkembang dalam perekonoian dunia, yang dapat melemahkan perekonomian secara umum. Inflasi, dapat menimbulkan masalah dalam bidang akuntansi. Penyajian informasi keuangan yang dilaporkan oleh akuntansi yang didasarkan pada biaya historis menjadi tidak relevan, sebab keyataan perekonomian suatu negara senantiasa dipengaruhi oleh gejolak inflasi.

Itali merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi dari tahun ke tahun. Awal Januari tahun 2014 inflasi di Italia tidak masuk zona bahaya. Namun Itali masih harus berjuang keluar dari resesi. Tingkat Inflasi di Italia pada Desember 2013 relatif berkurang. Laporan tahunan Italian EU mengatakan adanya penurunan HICP (Harmonised Consumer Price Inflation) di tahun 2013 dari 0,7 persen menjadi 0.6 persen pada November. Penurunan sedikit meleset dari perkiraan survey para analisis dari Reuters. Menurut laporan badan statistic (ISTAT) selama 2013, tingkat inflasi menurun menjadi 1,3 persen disbanding tahunn 2012 yang mencapai 3,3 persen. Secara garis besar, sepanjang 2013, Italia mengalami kelesuan di hampir semua bidang ekonomi.

Masalah inflasi yang terjadi di Itali tentu mempengaruhi penggunaan akuntansi inflasi pada Itali. Hal ini terbukti dengan bergabungnya Itali dengan “Organisation for Economic Co-Operation and Development” atau OECD selain memiliki tujuan untuk meningkatkan hubungan perekonomian antar anggota, tetapi juga menetapkan sistem akuntansi yang digunakan pada saat inflasi terjadi pada anggota-anggota OECD.


6.      Tingkat perkembangan ekonomi

Perekonomian Itali memiliki 4,4 juta perusahaan yang beroperasi diberbagai industri. Jenis industri yang paling mendominasi di Itali adalah small and medium-sized enterprises (SMEs) / Usaha menengah kebawah, sedangkan sekitar 3.400 perusahaan berukuran besar (large companies). Sektor jasa menjadi kontribusi terbesar untuk perekonomian Itali, sektor ini menghasilkan kontribusi terbesar pada GDP yaitu sebesar 73% , diantaranya seperti Parawisata, Jasa keuangan, dll.

Dari segi ekonomi, Italia juga mengandalkan pertanian yang paling terindustrialisasi dan negara terkemuka dalam hal perdagangan internasional. Negara ini dikenal baik atas sector ekonomi bisnis yang inovatif dan berpengaruh, atas sektor pertanian yang berkerakter industrial dan berdaya saing (Italia adalah penghasil anggur terbesar di dunia), dan atas desain busana, peralatan, industry, otomotif bermutu dan kreatif.

Berbagai jenis ukuran perusahaan di Itali mempengaruhi penggunaan akuntansi dalam kegiatan operasional perusahaan. Usaha Menengah kebawah dan Usaha kecil di Itali tidak diharuskan untuk menggunakan pelaporan keuangan sesuai IFRS/GAAP, tetapi penyusunan dan pelaporan keuangan sesuai IFRS amupun GAAP diwajibkan kepada perusahaan besar (large companies ) kepada publik.

7.      Tingkat pendidikan

Pendidikan di Italia
Pendidikan umum di Italia wajib dan gratis dari usia 6 sampai 14 tahun, dan memiliki tahap utama lima tahun dan tahap kedua delapan tahun. sekolahnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu yang pertama Kelas Sekolah Menengah Pertama (Sekolah Menengah) dan kedua adalah Kelas Sekolah Sekunder (Sekolah Tinggi). Italia memiliki standar pendidikan umum yang tinggi, karena ada pengaruh dari Ingris dan Jerman, maka Italia memiliki sistem Pendidikan Umum dan Swasta.

Italia menjadi tuan rumah beragam luas universitas, perguruan tinggi dan akademi. Milan Bocconi University, memiliki peringkat 20 antar sekolah bisnis terbaik di dunia oleh The Wall Street Journal  International Ranking, terutama pada bidang Master of Business Administration, yang pada tahun 2007 mendapat peringkat ke 17 di dunia dalam hal lulusan preferensi perekrutan oleh perusahaan multinasional besar. Juga, Forbes menempatkan Bocconi di peringkat 1 di seluruh dunia dalam kategori spesifik Value for Money. Pada bulan Mei, Bocconi menyelip beberapa tradisional top sekolah bisnis global di peringkat oleh Financial Times peringkat eksekutif dan edukasi, mencapai ranking ke-5 di Eropa dan ke-15 di dunia.

Pada tahun 2009 sebuah penelitian Italia mendapat peringkat sebagai yang terbaik di Italia (atas indicator seperti produksi ilmiah, daya tarik mahasiswa asing, dan lain-lain), Sapienza University of Rome dan University of Milan yang melakukan penelitian dan kegiatan pengajaran telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan telah menerima pengakuan internasional yang penting.

Pemerintah Itali sangat begitu mendukung berbagai jenjang pendidikan di Itali, dengan adanya  dukungan pemerintah terhadap pendidikan. hal ini membawa dampak kepada perkembangan akuntansi, misalnya yaitu pemerintah selalu mengadakan sekolah khusus dalam bidang akuntansi, seminar atau konferensi akuntansi  yang disponsori oleh organisasi-organisasi akuntansi dunia.

8.      Budaya


Italia tidak berwujud sebagai negara tunggal sampai penyatuan negara ini pada tahun 1861. Oleh karena itu penyatuan yang cukup baru ini, dan otonomi historis tiap-tiap region yang membentuk Semenanjung Italia, ada banyak tradisi dan adat yang kini diakui sebagai milik Italia dengan jelas dapat dikenali berdasarkan region asal. Meskipun adanya perbedaan politik dan social di region-region ini, sumbangsih Italia bagi warisan budaya dan sejarah Eropa dan dunia masih saja besar. Italia adalah rumah bagi sejumlah besar Situs Warisan Dunia UNESCO (saat ini 47 buah), dan kaya akan perbendaharaan seni, budaya, dan sastra dari banyak periode yang berbeda. Negara ini mempengaruhi banyak budaya dunia, juga karena ada banyak orang Italia yang beremigrasi ke tempat lain pada masa Diaspora Italia. Selain itu, negara ini memiliki kira-kira 100.000 monumen dalam banyak rupa (museum, istana, bangunan, arca, gereja, galleria seni, vila, air mancur, gedung-gedung bersejarah dan peniggalan arkeologis).


B. STANDAR AKUNTANSI DI BELANDA

Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan terhadap topik-topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi.

Regulasi di Belanda tetap liberal sampai tahun 1970 ketika undang-undang laporan keuangan tahunan diberlakukan. Di antara provisi utama undang-undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut:

1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu tahun
2. Laporan keuangn harus disusun sesuai dengan praktek usaha yang baik
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
5. Informasi keungan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.

Kualitas laporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut: neraca, laporan laba rugi, catatan-catatan, laporan direksi, dan informasi lain yang direkomendasikan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi. Kelompok-kelompok perusahaan untuk tujuan konsolidasi terdiri dari perusahaan-perusahaan yang membentuk unit ekonomi yang berada di bawah kendali yang sama.

Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan dalam kondisi tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di Belanda. Goodwill merupakan perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain:

1. Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk diasuransikan
2. Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
3. Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan


Mekanisme Pengawasan Akuntansi dan Laporan Keuangan di Negara Belanda

Regulator :
1. DASB (Dutch Accounting Standards Board)
2. AMF (Authority for the Financial Markets)
3. Enterprise ChamberNivRA (Netherlands Institute of Registeraccountants)

Regulasi : Act on Annual Financial Statements 1970

Laporan Keuangan :
1. neraca, laporan laba rugi, catatan, laporan direktur dan informasi lain yang sudah ditentukan, laporan arus kas dianjurkan.
2. Perusahaan kecil dibebaskan dari persyaratan audit dan dapat menyusun laba rugi singkat dan neraca. Perusahaan menengah harus diaudit tapi boleh mengeluarkan laporan laba rugi singkat.
3. Laporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas yang berbeda. Perusahaan terdaftar harus menggunakan IFRS, tapi semua perusahaan diperbolehkan menggunakan IFRS alih-alih pedoman Belanda.

Mekanisme Pengawasan Akuntansi & Laporan Keuangan yang Efektif di Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradox yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan Negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah. Lebih lanjut lagi, orientasi kewajaran berkembang tanpa adanya pengaruh dari pasar saham. Inggris dan Amerika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda sama seperti Negara-negara Eropa continental lainnya, dan tidak seperti Negara continental lainnya, profesi akuntansi memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap standard dan aturan akuntansi. Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan di dalam UE yang akan terjadi.

Di antara provisi utama Undang-undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :
• Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama suatu tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai
• Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima oleh kalangan usaha)
• Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
• Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
• Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam.

Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut :
Neraca, Laporan Laba Rugi, Catatan-catatan, Laporan Direksi, dan Informasi lain yang direkomendasikan Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap perubahan akuntansi yang dilakukan. Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada tanggal neraca dan kinerja selama tahun keuangan. Selain itu juga memberikan informasi mengenai kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan komentar atas setiap peristiwa setelah tanggal neraca yang signifikan. “Informasi lain yang direkomendasikan” harus mencakup laporan auditor dan penyisihan laba untuk tahun berjalan. Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat dilihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud sperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba.

Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain :
• Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum diasuransikan
• Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
• Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan




SUMBER :