Saturday, 30 November 2013

BEBERAPA TOKOH WAYANG DALAM SILSILAH PANDAWA


                Seni pagelaran wayang merupakan salah satu seni budaya klasik bangasa Indonesia yang telah mendarah daging dari generasi ke generasi. Sebegitu pentingnya pagelaran wayang, sampai-sampai tidak berlebihan jika dikatakan wayang menjadi salah satu identitas utama budaya Indonesia.
                Menyaksikan pagelaran wayang sama artnya dengan bercermin. Masalah-masalah yang tersirat dalam lakon-lakon pewayangan memiliki makna sendiri-sendiri. Dan analoginya sangat masuk akal di kehidupan sehari-hari. Tidak jarang cerminan lakon-lakon pewayangan acap dijadikan suri teladan. Wayang mampu menyuguhkan pendidikan dan pengetahuan tanpa menggurui sekaligus menghibur.
                Tulisan ini memuat Beberapa tokoh-tokoh wayang disertai singkat profil singkat mereka. Tulisan ini diharapkan dapat memperluas wawasan anda tentang budaya pewayangan Indonesia.

                Berikut ini adalah tokoh wayang dari silsilah pandawa :

1. Pandu


Nama              : Pandu Dewanata
Nama lain       : -
Karakter          : -
Senjata            : -

            Pandu Dewanata adalah seorang raja Negara Astina. Ia putra Begawan abiyasa dengan dewi ambiki. Walaupun Prabu Pandu ini termasuk seorang raja yang berbudi utama, sayang ia tak berusia panjang. Pandu meninggal ketika anaknya masih kecil-kecil.
            Matinya prabu pandu karena mendapat kutukan dari resi kimindama, saat itu prabu pandu sedang berburu di hutan namun salah memanah menjangan yang sedang berkasih-kasihan dengan menjangan betina. Setelah si antan terkena panah dan mati sehingga wujud menjangan berubah menjadi seorang resi bernama kimindama. Ia pun mengutuk pandu, kalau pandu bermain cinta oleh istrinya. Di situlah ajal akan menjemputnya, dan terbalaslah dendam Resi kimindama.

2. Kunti

Nama              : Kunti
Nama lain       : -
Karakter          : -
Senjata            : -

            Dewi Kunti merupakan putra prabu Kintiboja dari Negara Mandura. Saat mengijak usia remaja, ia hamil akibat menggunakan ajian Kuntawekasing, sebuah ajian yang sanggup membuat wanita hamil tanpa adanya seorang pria (Tunggal tanpa lawanan). Kehamilan melahirkan Suryatmaja yang kemudian di hanyutkan di sungai Yamuna.
            Selanjutnya, Dewi Kunti diperistri prabu pandu dewanata. Buah hasil pernikahannya, lahir tiga orang putra yakni Puntadewa, Baratasena dan Janaka.
            Selepas meninggalnya Pandu, Kunti mengasuh putranya hingga menjadi kesatria pilih tanding, baik dalam kesaktian maupun dalam keluhuran budi. Sampai putra-putranya mendirikan kerajaan Amarta. Kunti meninggal bersama destarata dan Gendari. Mereka terjebak kebakaran hutan.


3. Madrim

Nama              : Madrim
Nama lain       : -
Karakter          : -
Senjata            : -

            Dewi Madrim adalah putri Dewi Setyawati. Ia adiknya Prabu Salya (Narasoma). Menikah dengan Pandu Dewanata sebagai istri kedua. Dari pernikahannya lahir putra kembar Pandawa, Nakula dan Sadewa.


            Berikut ini adalah anak dari Dewi Kunti :
1.    Arjuna

 

Nama              : Arjuna
Nama lain       : Kumbawali, Parta, Margana, Pandu putra, Kuntadi, Indratanaya, Prabu Kariti,                 Palgunadi, Dananjaya.
Karakter          : Cerdik, Pandai
Senjata            : Ardadeli, Sarotama, Pasupati, Sangkali keris Palunggeni, dan keris kalanadah

Arjuna merupakan putra ketiga dari lima Pandawa, pasangan pandu dan dewi kunti. Ia memiliki darah keturunan titisan Hyang Wisnu. Di antara lima bersaudara, arjunalah yang tertampan, karena ia sanggup menaklukan hat seorang wanita hanya dari mimpi. Dan itu pula sebabnya, Arjuna memiliki empat belas orang istri diantaranya adalah Dewi sumbadra, Dewi larasati, Dewi ulupi (Palupi), Dewi srikandi, Dewi jimambang, Dewi ratri, Dewi dresnala, Dewi wilutama, Dewi retno kasimpar, Dewi juwitaningrat, Dewi dyah sarimaya. sementara anaknya ada lima belas orang.

Arjuna bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka tenang. Bersanggul kadal menek, bersuntng waderan, berkalung putran (bulan sabit), bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain bokongan putran.

Dalam perang Batarayuda arjuna bertarung dengan Adipati Karna. Pada kesempatan itu, ia berhasil mengalahkannya dengan melesatkan anak panahnya tepat ke tubuh Afipati Karna.

Ketika berusia senja dan pemerintahan hastina dipimpin oleh Parikesit, Arjuna bersama empat saudaranya mengembara ke gunung mahameru. Mereka menjadi pertapa hingga meniggal disana.
2.      Bima


Nama              : Bima
Nama lain       : Werkudara, Baratasena, Abilawa
Karaker           : Pendiam, penurut
Senjata            : Gada rujakpala, kuku Pancanaka
Bima merupakan salah satu dari lima pandawa, yang lahir dengan pasangan Pandu dengan Dewi Kunti. Postur tubuhnya hampir dua kali tinggi dan besar rata-rata manusia. Matanya tajam, kumis dan jenggot tebal.

Keistimewaannya semenjak lahir berupa sebuah tulang menonjol keluar di antara pangkal ibu jari dan telunjuknya, yang begitu tajam, kuat, dan keras. Dalam kondisi biasa, tulang itu bisa masuk terlipat di antara ruas jari, namun saat sedang siaga tulang itu menonjol keluar. Panjangnya bisa sampai sepanjang lengan orang dewasa. Nama tulang itu adalah Kuku Pancanaka. Selain itu, Bima memiliki senjata gada bernama Rujakpala.

Bima tidak pandai berkata-kata, maka dari itu ia lebih memilih diam daripada salah kata. Meskipun ia yang paling besar tubuhnya, namun ia sangat penurut dengan Yudistira. Saat membuka Negri Amarta, ia menempati wilayah Jodipati

Dalam lakon Bima Ruci ia pernah bertemu dengan Dewa Ruci yang memberinya petuah-petuah bijaksana. Ini merupakan perjalanan rohani Bima yang luar biasa. Saat perang Baratayuda, ia banyak menumpas para Korawa, termasuk Duruyudana. Di mana, ia menghancurkan paha Duruyudana dengan gada Rujakpala miliknya.

Di akhir kehidupannya ia pergi bersama saudara-saudaranya ke gunung mahameru untuk menjadi pertapa. 

1.      Yudistira
 

Nama              : Yudistira
Nama lain       : Puntadewa, Samiaji, Darmakusuma, Gunatalikrama
Karakter          : Jujur, sangat sabar
Senjata            : Ajian Jamus Kalimasada


Berikut ini adalah anak kembar dari Madrim :

1.      Nakula


Nama              : Nakula
Nama lain       : Pinten
Karakter          : Jujur, Setia, taat, belas kasih, tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.
Senjata            : Pedang, Tirtamanik (air kehidupan), Ajian pranawajati.

2.      Sadewa


Nama              : Sadewa
Nama lain       : Tantipala, Tangsen
Karakter          : Bijaksan, dapat menyimpan rahasia.
Senjata            : Aji Purmajati




SUMBER : Ensiklopedia Tokoh-tokoh wayang dan silsilahnya. Oleh : Mahendra Sucipto

Thursday, 28 November 2013

KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

1. Kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastawan

a. Wiraswastawan

Pengertian wiraswastawan menunjuk pada pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
  • Berdiri atas kekuatan diri sendiri.
  • Mengambil keputusan untuk diri sendiri.
  • Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
  • Mengambil risiko.
  • Tegas.
  • Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang.
b. Unsur-Unsur Penting Wiraswasta

Dalam wiraswasta tercakup beberapa unsur penting yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Dalam kesehariannya, wiraswasta yang baik, akan menggunakan pemikiran dan geraknya secara otomatis dengan menggabungkan unsur-unsur sebagai berikut :
  • Unsur Pengetahuan
Dalam Dunia usaha yang kompleks diperlukan kemampuan yang komprehensif. Karena itu, wiraswatawan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan tingkat penalaran yang tinggi.
  • Unsur Ketrampilan
unsur ketrampilan bisa didapat melalui pelatihan dan pengalaman kerja nyata. Seorang wiraswasta yang memiliki tingkat ketrampilan tinggi akan memudahkan dan memperlancar penyelesaian tugas yang harus dikerjakan.
  • Unsur Kewaspadaan
Unsur kewaspadaan merupakan paduan antara pengetahuan dengan sikap mental. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran dan rencana yang dibuat untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi.

2. Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil mempunyai peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman dari negara-negara maju (seperti Amerika,Inggris, Jepang, dan lain-lain), menunjukkan bahwa perusahaan kecil dapat memberikan konstribusi yang perlu diperhitungkan dalam hal produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain-lain. Seringkali dalam perusahaan kecil muncul ide-ide baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pebisnis, perusahaan kecil dapat berkembang menjadi perusahaan besar. Contoh perusahaan kecil yang telah menjadi perusahaan besar yaitu, IBM.

3. Perkembangan Franchising di Indonesia

a. Kiat-Kiat Memilih Usaha dengan Cara Waralaba (Franchising)

Terdapat kiat-kiat tertentu dalam memilih waralaba yang baik bagi seseorang yang ingin terjun dalam dunia bisnis, tetapi tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis. Waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti makan,minum, pendidikan, salon, dan lain-lain. Terdapat dua hal yang penting dalam menentukan waralaba, yaitu keteraturan zona wilayah persebaran unit waralaba di setiap daerah. Apakah pihak pemberi waralaba membatasi para pelaku yang bermain di wilayah tertentu atau tidak. Sehingga tidak terjadi persaingan antar perwaralaba. Selain itu berhati-hati dalam menjalani bisnis waralaba, karena sering terjadi kerancauan antara waralaba dan Business Opportunity (BO). Ada beberapa cara dalam memilih usaha waralaba, diantaranya yaitu:
Produk yang dijual harus disukai semua orang.
Merek dagang produk harus sudah dikenal.
Harus standar dalam segala aspek (produk, manajemen, tata ruang, dan lain-lain).

b. Jenis-Jenis Usaha yang Potensial Diwaralabakan

  • Produk dan Jenis Otomotif
Pemasok Otomotif, ban, peralatan, komponen, jasa parkir, Pemasangan kaca film, perawatan mesin, pelapisan anti karat, penyewaan mobil, dan lain-lain.
  • Bantuan dan Jasa Bisnis
Jasa akuntansi, hukum, administrasi, fotografi, komunikasi, periklanan, biro informasi, perantara bisnis, penasihat bisnis, rekrutmen tenaga kerja, dan lain-lain.
  • Produk dan Jasa Konstruksi
Perawatan dan perbaikan rumah, jasa AC (Air Conditioning), perawatan dan kebersihan kamar mandi, perawatan kebersihan dinding rumah, dan lian-lain.
  • Jasa Pendidikan
Bimbingan belajar, Taman kanak-kanak, pelatihan ketrampilan, manajemen, kesekretariatan, bahasa, musik, tarian, dan lain-lain.
  • Rekreasi dan hiburan
Hotel, kolam renang, permainan dalam ruang, permainan ruang terbuka, dan lain-lain.
  • Fastfood dan Take Away (Makanan Siap Saji)
Ayam goreng/bakar/kecap, sate, soto, aneka makanan tradisional, aneka minuman, aneka gorengan, aneka jajanan, warung kopi, dan lain-lain.
  • Stan Makanan (Food Stalls)
Toko aneka makanan kecil, asinan , manisan, buah-buahan, toko obat, toko hasil ternak, toko makanan kesehatan, dan lain-lain.
  • Perawatan Kesehatan, Medis, dan Kecantikan
Jasa akupuntur, ambulance, salon kecantikan, pusat kebugaran, toko peralatan kacamata (optik), perawatan kulit, pemasok peralatan kebugaran, dan lain-lain.
Jasa Pembersihan karpet, pemasangan gorden,kebersihan rumah, perawatan, perbaikan furniture, perawatan barang-barang manufaktur, dan lian-lain.
  • Eceran atau Retailing
Pusat penjualan yang berhibungan dengan air (aquatic center), toko tas dan koper, baterai, pakaian pengantin, perlengkapan bayi, dan lain-lain.

4. Ciri-Ciri Perusahaan Kecil

a. Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil

Banyak wiraswasta yang memulai aktivitas usahanya dalam perusahaan kecil sebelum berkembang menjadi perusahaan besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, dan tingkat risiko yang berbeda. Hampir dalam setiap kondisi, perusahaan kecil memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil yaitu berkenaan dengan kebebasannya dalam bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sedangkan kelemahannya yaitu modal, spesialisasi, dan jaminan pekerjaan bagi karyawannya.

b. Keuntungan Perusahaan Kecil

Secara umum, perusahaan dalam skala kecil mempunyai keuntungan dan daya tarik sendiri. Keuntungan dan daya tarik sendiri itu adalah :
  • Pemilik merangkap manajer perusahaan dan fungsi manajerial, seperti marketing, finance, dan administrasi.
  • Pajak relatif ringan.
  • Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru, dan produk-produk serta jasa-jasa baru.
  • Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
  • Mudah dalam proses pendiriannya.
  • Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, tetapi tidak memiliki rencana jangka panjang.
  • Bebas menentukan harga produksi barang dan jasa.
  • Prosedur hukumnya sederhana.
  • Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.
  • Pemilik menerima seluruh laba.
  • Umumnya mampu untuk melakukan survive.
  • Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi kemajuan usaha kecil.
  • Diversifikasi terbuka luas setiap waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreatifitas pengelola.
  • Relatif tidak membutuhkan investasi besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan sarana produksi tidak terlalu mahal.
  • Memiliki ketergantungan secara moril dan semangat usaha dengan pengusaha kecil lainnya.
c. Kelemahan Perusahaan Kecil

Kelemahan dan hambatan yang terjadi pada perusahaan kecil umumnya berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern dari usaha kecil itu sendiri. Kelemahannya dalam faktor intern, yaitu :
  • Terlalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mengikutu pembukuan standar.
  • Pembagian kerja yang tidak proporsional.
  • Tidak mengetahui secara tepat modal kerja yang dibutuhkan.
  • Persediaan barang yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis barang ada yang tidak laku.
  • Sering terjadi mist-manajemen dan tidak peduli terhadap prinsip-prinsip manajerial.
  • Sumber modal terbatas hanya pada pemilik.
  • Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau tidak pernah dirumuskan.
  • Sedangkan kelemahan dalam faktor ekstern, yaitu :
  • Risiko dan utang-utang kepada pihak ketiga, ditanggung oleh kekayaan pribadi.
  • Sering kekurangan informasi bisnis.
  • Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan perputaran unag tunai.
d. Cara-Cara Mengembangkan Perusahaan Kecil

Pada umumnya dalam pengembangan usaha, yang perlu dilakukan adalah menggenjot omset. Angka penjualan dikejar, agar semakin tingi dan tinggi. Dengan begitu omset penjualan yang tinggi akan berpengaruh pada hasil usaha. Cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot omset, yaitu dengan :
  • Melakukan promosi yang lebih gencar.
  • Menggelar program-program khusus.
  • Menstock barang lebih banyak dan beragam.
  • Memberikan pelayanan yang baik.
Selain itu dapat juga mengembangkan usaha yang telah ada. Contohnya, apabila seseorang memiliki tempat pencucian mobil, lalu ia menambahkan usaha lagi di sekitar tempat penyucian, seperti warung, maka keuntungan akan bertambah dan usaha pun akan berkembang lebih pesat.

e. Kegagalan-Kegagalan Perusahaan Kecil

Menurut Akin Aluko, seorang manajer konsultan bisnis Business Education Services and unit, Lagos Chamber of Commerce and Industry, sebagian besar para pebisnis keliru dalam mengambil tindakan dalam menghadapi masalah yang terjadi dan hanya sebagian kecil saja yang mengetahui kesalahannya dan segera memperbaikinya. Ada 10 hal mengapa pebisnis kecil mengalami kegagalan ketika merintis usahanya dan tak mampu bertahan, menurut Aluko, yaitu :
  • Kompetisi yang ketat.
  • Entrepreneur yang keras kepala.
  • Pertumbuhan Kompetisidi luar kendali.
  • Pembukuan yang lemah
  • Tidak mempunyai dan cadangan.
  • Operasional yang terkesan biasa saja.
  • Ketidakefisien operasional.
  • Disfungsional manajemen.
  • Perencanaan bisnis yang lemah.
  • Penurunan pasar.
5. Perbedaan Antara Kewirausahaan dengan Bisnis Kecil

Wirausahawan adalah orang yang menanggung risiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, tetapi banyak dari mereka yang tidak bercita-cita memperluas usahanya sebagaimana halnya dengan wirausahawan sejati. Para wirausahawan sejati akan mempunyai cita-cita dan rencana untuk memperluas usahanya, walaupun dimulai dari bisnis kecil dan siap menghadapi risiko yang akan terjadi. Sedangkan pemilik bisnis kecil, ia tidak memiliki cita-cita maupun rencana untuk memperluas usahanya dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman. Jadi perbedaan antara kewirausahaan terletak antara visi, aspirasi, dan strategi.

SUMBER : http://uiita.wordpress.com/2013/01/06/kewiraswastaan-dan-perusahaan-kecil/

Wednesday, 27 November 2013

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN



I.    Pengertian Perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan uapaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang di organisasikan dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.

II. Tempat dan Kedudukan Perusahaan
Pemilihan tempat dan letak perusahaan, factor penting untuk menjamin tercapainya:
  • Tujuan perusahaan
  • Efisiensi perusahaan
  • Daerah pemasaran produk
  • Pindah tempat : tidak ekonomis dan peraturan pemerintah
2.1. Tempat Kedudukan Perusahaan
Adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga lainnya.
2.2.  Letak Prusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik dipengaruhi oleh factor ekonomi, untuk efisiensi yang berkaitan dengan biaya.
2.3. Jenis-Jenis Letak Perusahaan
       Dibedakan menjadi 4, yaitu :
  • Terikat pada alam
            Pada umumnya karena tersediaan dan kemudahan bahan baku.
            Contoh : Perusahaan timah, emas, minyak bumi.
  • Terikat sejarah
            Perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu  daerah tertentu karena hanya dapat di jelaskan berdasarkan sejarah.
            Contoh : Perusahaan batik, pekalongan.
  • Ditetapkan oleh pemerintah
Perusahaan yang didirikan atas dasar pertimbangan, keamanan, politik dan kesehatan.
Contoh : Perusahaan kimia, limbah dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.
  • Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Yang bersifat industri adalah : ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal, transportasi, kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim.

III.    Perusahaan dan Lembaga Sosial
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat.
3.1. Tujuan Pendirian Perusahaan
Di badakan menjadi 2, yaitu :
  • Tujuan ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Contoh : Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas, harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
  • Tujuan social
Perusahaan memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.


3.2. Perusahaan Sebagai Suatu Sistem
System adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsungdalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu system karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab social.
Kepada pemilik modal => pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
Kepada lembaga peneliti => membantu pendanaan.
Kepada pekerja => membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
Kepada konsumen => menyediakan B&J yang bagus.
Kepada pemerintah => membayar pajak.

3.3. Sifat Sistem Perusahaan
Ada beberapa sifat :
  • Kompleks
  • Sebagai suatu kesatuan / unit.
  • Sifatnya beragam.
  • Saling tergantung.
  • Dinamis

3.4. Fungsi-fungsi Perusahaan
Ada 2 fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan lancer, terkoordinir, terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
  • Fungsi operasi
Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan uu, fungsi operasi penunjang.
  • Fungsi manajemen
Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
Bila keduanya berjalan dengan baik perusahaan akan menjalankan operasinya dengan lancer, terkoordinasi, terintegrasidalam rangka mencapai tujuan.
3.5. Ciri-ciri Perusahaan
Mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikendali.
Cirri umumnya :
  • Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
  • Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
  • Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
  • Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
  • Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian,
  • Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
  • Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.


Lingkungan Perusahaan
Keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya.
Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
1.   Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan.
Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A)    Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal  yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh :
  • Keadaan alam => SDA, lingkungan.
  • Politik dan hankam => kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan berada => menciptakan.
  • Hukum
  • Perekonomian
  • Pendidikan dan kebudayaan
  • Social dan budaya
  • Kependudukan
  • Hubungan internasional.
B)     Lingkungan eksternal mikro
Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
  • Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
  • Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
  • Teknologi : yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
  • Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.
2.   Lingkungan Internal
Adalah factor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
  • Tenaga kerja
  • Peralatan dan mesin
  • Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
  • Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
  • System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

SUMBER : http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&sqi=2&ved=0CDQQFjAC&url=http%3A%2F%2Fsrisetya.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F17146%2FPERUSAHAAN%2BDAN%2BLINGKUNGAN%2BPERUSAHAAN.doc&ei=N-2VUtGdBMGPrQfx5oG4Dg&usg=AFQjCNF5FHk1vVB6QolVT8U6XDEnXdXM2Q&sig2=vy3IYI7xHjFZGozsoRJs6g&bvm=bv.57155469,d.bmk