Seni
pagelaran wayang merupakan salah satu seni budaya klasik bangasa Indonesia yang
telah mendarah daging dari generasi ke generasi. Sebegitu pentingnya pagelaran
wayang, sampai-sampai tidak berlebihan jika dikatakan wayang menjadi salah satu
identitas utama budaya Indonesia.
Menyaksikan
pagelaran wayang sama artnya dengan bercermin. Masalah-masalah yang tersirat
dalam lakon-lakon pewayangan memiliki makna sendiri-sendiri. Dan analoginya
sangat masuk akal di kehidupan sehari-hari. Tidak jarang cerminan lakon-lakon
pewayangan acap dijadikan suri teladan. Wayang mampu menyuguhkan pendidikan dan
pengetahuan tanpa menggurui sekaligus menghibur.
Tulisan
ini memuat Beberapa tokoh-tokoh wayang disertai singkat profil singkat mereka.
Tulisan ini diharapkan dapat memperluas wawasan anda tentang budaya pewayangan
Indonesia.
Berikut
ini adalah tokoh wayang dari silsilah pandawa :
1. Pandu
Nama : Pandu Dewanata
Nama lain : -
Karakter : -
Senjata : -
Pandu Dewanata adalah
seorang raja Negara Astina. Ia putra Begawan abiyasa dengan dewi ambiki.
Walaupun Prabu Pandu ini termasuk seorang raja yang berbudi utama, sayang ia
tak berusia panjang. Pandu meninggal ketika anaknya masih kecil-kecil.
Matinya prabu pandu
karena mendapat kutukan dari resi kimindama, saat itu prabu pandu sedang
berburu di hutan namun salah memanah menjangan yang sedang berkasih-kasihan dengan
menjangan betina. Setelah si antan terkena panah dan mati sehingga wujud
menjangan berubah menjadi seorang resi bernama kimindama. Ia pun mengutuk
pandu, kalau pandu bermain cinta oleh istrinya. Di situlah ajal akan
menjemputnya, dan terbalaslah dendam Resi kimindama.
2. Kunti
Nama : Kunti
Nama lain : -
Karakter : -
Senjata : -
Dewi Kunti merupakan putra prabu Kintiboja dari Negara
Mandura. Saat mengijak usia remaja, ia hamil akibat menggunakan ajian
Kuntawekasing, sebuah ajian yang sanggup membuat wanita hamil tanpa adanya
seorang pria (Tunggal tanpa lawanan).
Kehamilan melahirkan Suryatmaja yang kemudian di hanyutkan di sungai Yamuna.
Selanjutnya, Dewi Kunti diperistri prabu pandu dewanata. Buah
hasil pernikahannya, lahir tiga orang putra yakni Puntadewa, Baratasena dan
Janaka.
Selepas meninggalnya Pandu, Kunti mengasuh putranya
hingga menjadi kesatria pilih tanding, baik dalam kesaktian maupun dalam
keluhuran budi. Sampai putra-putranya mendirikan kerajaan Amarta. Kunti
meninggal bersama destarata dan Gendari. Mereka terjebak kebakaran hutan.
3. Madrim
Nama : Madrim
Nama lain : -
Karakter : -
Senjata : -
Dewi Madrim adalah putri Dewi Setyawati. Ia adiknya Prabu
Salya (Narasoma). Menikah dengan Pandu Dewanata sebagai istri kedua. Dari
pernikahannya lahir putra kembar Pandawa, Nakula dan Sadewa.
Berikut ini adalah anak dari Dewi Kunti :
1. Arjuna
Nama : Arjuna
Nama lain : Kumbawali, Parta, Margana, Pandu putra,
Kuntadi, Indratanaya, Prabu Kariti, Palgunadi,
Dananjaya.
Karakter : Cerdik, Pandai
Senjata : Ardadeli, Sarotama, Pasupati, Sangkali keris
Palunggeni, dan keris kalanadah
Arjuna merupakan putra ketiga dari lima Pandawa, pasangan pandu dan dewi kunti. Ia memiliki darah keturunan titisan Hyang Wisnu. Di antara lima bersaudara, arjunalah yang tertampan, karena ia sanggup menaklukan hat seorang wanita hanya dari mimpi. Dan itu pula sebabnya, Arjuna memiliki empat belas orang istri diantaranya adalah Dewi sumbadra, Dewi larasati, Dewi ulupi (Palupi), Dewi srikandi, Dewi jimambang, Dewi ratri, Dewi dresnala, Dewi wilutama, Dewi retno kasimpar, Dewi juwitaningrat, Dewi dyah sarimaya. sementara anaknya ada lima belas orang.
Arjuna bermata jaitan, berhidung mancung, bermuka tenang. Bersanggul kadal menek, bersuntng waderan, berkalung putran (bulan sabit), bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain bokongan putran.
Dalam perang Batarayuda arjuna bertarung dengan Adipati Karna. Pada kesempatan itu, ia berhasil mengalahkannya dengan melesatkan anak panahnya tepat ke tubuh Afipati Karna.
Ketika berusia senja dan pemerintahan hastina dipimpin oleh Parikesit, Arjuna bersama empat saudaranya mengembara ke gunung mahameru. Mereka menjadi pertapa hingga meniggal disana.
2. Bima
Nama : Bima
Nama lain : Werkudara, Baratasena, Abilawa
Karaker : Pendiam, penurut
Senjata : Gada rujakpala, kuku Pancanaka
Bima merupakan salah satu dari lima pandawa, yang lahir dengan pasangan Pandu dengan Dewi Kunti. Postur tubuhnya hampir dua kali tinggi dan besar rata-rata manusia. Matanya tajam, kumis dan jenggot tebal.
Keistimewaannya semenjak lahir berupa sebuah tulang menonjol keluar di antara pangkal ibu jari dan telunjuknya, yang begitu tajam, kuat, dan keras. Dalam kondisi biasa, tulang itu bisa masuk terlipat di antara ruas jari, namun saat sedang siaga tulang itu menonjol keluar. Panjangnya bisa sampai sepanjang lengan orang dewasa. Nama tulang itu adalah Kuku Pancanaka. Selain itu, Bima memiliki senjata gada bernama Rujakpala.
Bima tidak pandai berkata-kata, maka dari itu ia lebih memilih diam daripada salah kata. Meskipun ia yang paling besar tubuhnya, namun ia sangat penurut dengan Yudistira. Saat membuka Negri Amarta, ia menempati wilayah Jodipati
Dalam lakon Bima Ruci ia pernah bertemu dengan Dewa Ruci yang memberinya petuah-petuah bijaksana. Ini merupakan perjalanan rohani Bima yang luar biasa. Saat perang Baratayuda, ia banyak menumpas para Korawa, termasuk Duruyudana. Di mana, ia menghancurkan paha Duruyudana dengan gada Rujakpala miliknya.
Di akhir kehidupannya ia pergi bersama saudara-saudaranya ke gunung mahameru untuk menjadi pertapa.
Keistimewaannya semenjak lahir berupa sebuah tulang menonjol keluar di antara pangkal ibu jari dan telunjuknya, yang begitu tajam, kuat, dan keras. Dalam kondisi biasa, tulang itu bisa masuk terlipat di antara ruas jari, namun saat sedang siaga tulang itu menonjol keluar. Panjangnya bisa sampai sepanjang lengan orang dewasa. Nama tulang itu adalah Kuku Pancanaka. Selain itu, Bima memiliki senjata gada bernama Rujakpala.
Bima tidak pandai berkata-kata, maka dari itu ia lebih memilih diam daripada salah kata. Meskipun ia yang paling besar tubuhnya, namun ia sangat penurut dengan Yudistira. Saat membuka Negri Amarta, ia menempati wilayah Jodipati
Dalam lakon Bima Ruci ia pernah bertemu dengan Dewa Ruci yang memberinya petuah-petuah bijaksana. Ini merupakan perjalanan rohani Bima yang luar biasa. Saat perang Baratayuda, ia banyak menumpas para Korawa, termasuk Duruyudana. Di mana, ia menghancurkan paha Duruyudana dengan gada Rujakpala miliknya.
Di akhir kehidupannya ia pergi bersama saudara-saudaranya ke gunung mahameru untuk menjadi pertapa.
1. Yudistira
Nama : Yudistira
Nama lain : Puntadewa, Samiaji, Darmakusuma,
Gunatalikrama
Karakter : Jujur, sangat sabar
Senjata : Ajian Jamus Kalimasada
Berikut ini adalah anak kembar
dari Madrim :
1. Nakula
Nama : Nakula
Nama lain : Pinten
Karakter : Jujur, Setia, taat, belas kasih,
tahu membalas guna dan dapat menyimpan rahasia.
Senjata : Pedang, Tirtamanik (air kehidupan), Ajian pranawajati.
2. Sadewa
Nama : Sadewa
Nama lain : Tantipala, Tangsen
Karakter : Bijaksan, dapat menyimpan rahasia.
Senjata : Aji Purmajati
SUMBER : Ensiklopedia Tokoh-tokoh wayang dan silsilahnya. Oleh : Mahendra Sucipto